Aku akan ikut jalan sendiri, Aku akan pergi ke pusat bandar, Berjalan-jalan, sesuaikan diri, Cari minuman yang sesuai. Tidak perlukan perlindungan Untuk membantuku menempuh kehidupan, Aku berjalan menyeberang air, Salahkannya pada kebanggaan bodoh. Mengangkatku ke atas, Menjatuhkanku ke bawah, Kau berikanku ketidakpastian permainan klasik. Membawaku lebih tinggi, Menjagaku sepenuh hati, Sekarang aku rasa aku hidup Hidup di dalam Lembangan Debu. | Entry #24544 — Variant: Malaysianmalamay
Finalist |
Aku dengan caraku Menuju kota raya Puas berjalan, ku berhenti Seteguk air melepas dahaga Ku tak perlu perisai Untuk ku teruskan hidup Ku seberangi lautan Disebalik keangkuhanku Kau beri ku harapan Kau hancurkan hatiku Kau beri ku ketidakpastian Permainkan ku dengan alasan mu Bawaku tinggi Jagaku sepenuh hatimu Dan kini ku seperti Hidup di gurun debu | Entry #24653 — Variant: Not specifiednone
Winner |
Ku kan jalan sendiri, Ku kan tuju ke pekan, Jalan-jalan, dan duduk, Carikanku minuman bagus, Tak perlu topi keledar, Tuk bawa ku susuri hidup, Aku jalan membelah air, Salahkan pada ego yang bodoh. Angkatkan ku ke atas, Hempaskanlah aku, Semua kau beri ku ketidakpastian, Alasan yang lama, Bawa ku tinggi lagi, Selamatkanlah aku, Tika ini ku bagaikan hidup, Di dalam ribut debu. | Entry #24694 — Variant: Malaysianmalamay
Finalist |
Saya akan mencari jalan sendiri, Saya akan menuju ke pusat bandar, Jalan-jalan, singgah sebentar, Hilangkan dahaga saya. Tidak perlu perlindungan, Untuk teruskan hidup, Saya akan menyeberangi arus air, Salahkanlah harga diri melampau. Kamu membangkitkan saya, Kamu mengecilkan saya, Saya runsing bila bersama kamu, Sebuah jalan tanpa hala tuju. Kamu memperbaharui saya, Kamu merendahkan hati saya, Saya kini rasa saya tinggal, Tinggal dalam Ribut Debu. | Entry #24593 — Variant: Not specifiednone
Finalist |